Jumat 10 Januari 2024, suasana di Gereja Santo Servatius, Paroki Kampung Sawah, begitu penuh dengan kehangatan dan sukacita Natal. Pada hari yang istimewa ini, anak-anak TK Kelompok B, kakak-kakak SD, dan SMP dari komplek Strada Kampung Sawah berkumpul untuk merayakan Misa Natal bersama.

Romo Romanus Wahono Wegig, SJ, memimpin perayaan Ekaristi pagi itu. Dalam sambutan pembuka, beliau menyampaikan rasa syukur atas kesempatan untuk berkumpul bersama, merayakan kelahiran Kristus dalam kebersamaan yang penuh kasih. “Hari ini, kita tidak hanya merayakan Natal, tetapi juga merenungkan bagaimana kelahiran Yesus mengajarkan kita untuk saling peduli dan berbagi kasih kepada sesama, terutama mereka yang membutuhkan,” ujar Romo Wegig dengan penuh kehangatan.

Misa dimulai dengan lagu pembukaan yang indah, dinyanyikan oleh paduan suara gabungan anak-anak SD. Suara mereka yang lembut dan penuh sukacita mengiringi proses masuknya para petugas misa, menciptakan suasana yang begitu khidmat.

Saat homili, Romo Wegig mengangkat kisah tentang orang kusta, sebuah perumpamaan yang menggugah hati. Beliau menceritakan bagaimana Yesus menyembuhkan orang kusta dengan penuh kasih, meski pada saat itu masyarakat mengucilkan mereka. “Yesus menunjukkan kepada kita bahwa kasih tidak mengenal batas. Ia hadir untuk menyembuhkan, merangkul, dan memberi harapan kepada mereka yang tersisih. Kisah ini mengajarkan kita untuk peduli kepada sesama, terutama mereka yang membutuhkan cinta dan perhatian kita,” ujar Romo Wegig dengan suara yang hangat namun tegas.

Romo melanjutkan, “Kita semua, baik anak-anak TK, kakak SD, maupun kakak SMP, dipanggil untuk meneladani kasih Yesus. Mulailah dengan hal-hal kecil—menjadi teman yang baik, membantu mereka yang kesulitan, atau bahkan hanya dengan senyuman yang tulus. Kasih itu sederhana, tetapi sangat bermakna.”

Misa diakhiri dengan doa penutup dan berkat Natal dari Romo Wegig. Sebelum meninggalkan gereja, beliau memberikan pesan khusus, “Marilah kita membawa sukacita Natal ini ke dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah terang bagi dunia, seperti Yesus yang lahir untuk membawa terang bagi kita semua.”

Suasana sukacita terasa semakin lengkap dengan nyanyian penutup “Hai Dunia Gembiralah”, yang dinyanyikan bersama oleh seluruh umat. Hari itu bukan hanya menjadi perayaan kelahiran Kristus, tetapi juga momen penuh makna untuk merenungkan pentingnya peduli dan berbagi kasih kepada sesama, sebagaimana diteladankan oleh Sang Juruselamat. 🎄✨
Recent Comments